- June 10, 2024
- Posted by: Equine Global
- Category: Articles
Dalam PSAK 117 (IFRS 17) terdapat dua pendekatan untuk mengukur pendapatan dan beban yang terkait kontrak asuransi yaitu General Measurement Model (GMM) dan Premium Allocation Approach (PAA). Pada artikel kali ini, kita akan sedikit membahas mengenai PAA yang diimplementasikan pada modul FPSL dengan salah satu skenario yaitu LRC Premium Paid Upfront dari tiga skenario accounting representation dengan menggunakan imported target value.
PAA merupakan penyederhanaan dari pendekatan GMM di mana laba suatu periode ditentukan sebagai pendapatan dikurangi beban pada periode tersebut. Pendapatan untuk periode tersebut ditentukan sebagai jumlah penerimaan premi yang diharapkan dapat dialokasikan pada periode tersebut. PAA biasanya berlaku untuk kontrak jangka pendek. Dimana keuntungan utama ketika perusahaan asuransi menggunakan pendekatan ini adalah perusahaan tidak dapat memprediksi klaim di masa depan.
Pada PAA yang tidak melakukan prediksi pada masa mendatang, dan melakukan alokasi jumlah penerimaan premi pada setiap periode maka dapat menggunakan cashflow recognition pada FPSL yaitu profit recognition yang mencakup CSM (Contractual Service Margin), import as target value, UPR (Unearned Premium Reserve), dan DAC (Deferred Acquisition Cost).
- Master Data
Pada input master data, jika perusahaan mengaplikasikan dua pendekatan sekaligus maka perlu kode yang berbeda antara portfolio yang akan digunakan ketika akan menggunakan pendekatan GMM atau PAA. Dalam pendekatan PAA tetap harus mendefinisikan accounting portfolio dan actuarial portfolio. Production control dan classification of portfolio harus juga didefinisikan dengan PAA yang harus disesuaikan dengan konfigurasinya.
- GL derivation
Jika konfigurasi dalam FPSL dibedakan berdasarkan production control dan classification of portfolio, maka perlu dilakukan GL derivation sesuai condition yang sesuai dengan PAA dengan GL account yang dituju.
- Imported Target Value (TVE)
Imported target value akan mendefinisikan transaksi pada setiap accounting portfolio (Initial Recognition maupun Subsequence) dimana setiap transaksi tersebut bisa memiliki accounting change dan result category yang dapat berbeda. Dalam PAA, initial recognition dapat menggunakan accounting change 600 jika termasuk inforce business atau accounting change 100 jika termasuk new business. Adapun result category yang dapat digunakan pada initial recognition adalah 150 yaitu recognize profit.
Pada subsequence, accounting change yang digunakan tergantung movement yang dihasilkan. Di PAA, akan mengalokasikan jumlah premi dan amortization of insurance acquisition cash flow pada setiap period dengan accounting change 410 dan tetap akan menggunakan result category 150 untuk recognize profit.
- Process Chain
Process chain untuk menjalankan semua analytical processes yang relevan untuk waktu pemrosesan dalam urutan yang benar sesuai dengan domain bisnis sistem sumber. Process chain dilakukan pada waktu yang relevan yaitu start of period, end of period dan start of year.
Setiap process chain menggabungkan serangkaian analytical processes. Urutan sistem mengeksekusi process chain bergantung pada domain bisnis sistem sumber. Process chain dimulai dengan analytical processes dengan tujuan pemrosesan Opening. Dalam process chain selanjutnya, jika tersedia maka sistem terlebih dahulu menjalankan analytical processes dengan tujuan pemrosesan Information Production, diikuti oleh proses analitis dengan tujuan pemrosesan Information Presentation.
Information production terdiri dari langkah-langkah untuk menetapkan tanggal posting, perhitungan (metodologi target value, cash flow recognition, time value of money, adjustment for unexpected risks, profit recognition), dan membuat entri jurnal dalam mata uang transaksi pada tingkat granularitas data yang diimpor (misalnya, master data).
Information presentation terdiri dari langkah-langkah proses yang menyempurnakan saldo yang dihitung dengan karakteristik tambahan untuk pengungkapan neraca, atau yang mengklasifikasi ulang saldo ketika karakteristik berubah.
Berikut contoh scenario LRC Premium Paid Upfront yang diinput dan telah melalui process chain:
5. Business Transaction
Business Transaction adalah proses bisnis yang independen namun terhubung yang mencakup perubahan nilai atau kuantitas. Hal ini diwakili oleh postingan di Akuntansi sebagai entitas yang tidak dapat dibagi, yang dapat dibalik, dan harus selalu mengacu pada satu entitas data induk operasional (posisi kontrak). Perlu diketahui bahwa tidak hanya dapat memasukkan transaksi arus operasional untuk accounting portfolio. Melakukan business transaction, biasanya disesuaikan tergantung dengan kapan terjadi penerimaan atau pembayaran. Jika bercermin dari scenario yang sedang dibahas, dapat dilakukan business transaksi pada awal period.
6. General Ledger Connection
FPSL terintegrasi dengan General Ledger Accounting (FI-GL) di SAP S/4HANA. Dalam FPSL, sistem membuat journal entry dengan menggabungkan journal entry subledger berdasarkan coding block subledger. Namun, journal entry tersebut masih tersimpan dalam subledger yang perlu dilakukan posting pada FI-GL di S/4HANA.
Ketika akan melakukan posting to general ledger accounting, perlu dilakukan terlebih dahulu prepare general journal entries. Hasil dari prepare general journal entries tersebut akan membentuk general ledger posting document dengan informasi mengenai detail informasi yang akan diterima oleh SAP S/4HANA.
Proses selanjutnya adalah melakukan send general ledger entries ke SAP S/4HANA. Journal yang sudah terkirim akan terposting pada ledger FPSL. Seperti konfigurasi FI lainnya, perlu dilakukan konfigurasi terkait number range, document type pada ledger FPSL tersebut.
Pada jurnal yang terposting pada ledger FPSL akan tersedia informasi terkait subledger seperti legal entity, posting date, dan connected dengan informasi di general ledger posting document.
References :
Reference :
IFRS Foundation. (2021). IFRS 17 Insurance Contracts incorporating amendments as proposed in Exposure Draft Amendments to IFRS 17.pdf
IFRS Foundation. (2017). Premium Allocation Approach example with comparison to existing accounting practice. pdf
Grant Thornton. (2023). Financial Services Knowledge Series on IFRS 17: Premium Allocation Approach (PAA).pdf
Diana Lucky
SAP Functional Consultant FICO