Support Sistem Kliring dan RTGS (Real Time Gross Settlement) Menggunakan RPA

Sistem Kliring Real Time - Equine Global - S/4HANA - SAP Indonesia - SAP ERP - IT Consulting - ISO 27001

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/18/PBI/2005, kliring adalah pertukaran warkat atau keuangan elektronik antar bank, baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Sementara, menurut KBBI, kliring adalah suatu bentuk penyelesaian pembukuan dan juga transaksi dengan cara memindahkan suatu saldo pada pihak lain yang lebih berhak. Jika disederhanakan dari dua pengertian diatas, kliring juga bisa disebut sebagai proses transfer. Hanya saja, berbeda dengan transfer melalui ATM, proses transfer kliring ini justru membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.10/6/PBI/2008 tentang RTGS yaitu merupakan suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per-transaksi secara individual. Mekanisme RTGS sendiri sama seperti Kliring. Namun, uang yang ditransfer menggunakan RTGS akan sampai ke rekening tujuan secara real time atau saat itu juga. Hanya saja real time bukan berarti sampai ke rekening tujuan pada waktu yang sama. Proses transfer RTGS biasanya membutuhkan waktu beberapa jam. Jika transfer dilakukan diatas pukul 15.00, transfer tersebut baru akan sampai ke rekening tujuan pada keesokan hari.

Sistem Kliring dan RTGS sendiri sudah banyak dilakukan oleh bank-bank di Indonesia, salah satunya adalah customer kami yang ingin melakukan otomatisasi pada proses tersebut menggunakan RPA (Robotic Process Automation).  Pembahasan tentang RPA (Robotic Process Automation) sendiri sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya, yaitu pada artikel dengan judul Automasi Proses Rekonsiliasi Joint Finance.

Lalu bagaimana RPA dapat membantu proses Sistem Kliring dan RTGS? Berikut adalah bagaimana cara kami menggunakan RPA yang dapat membantu proses automasi, dimana dalam prosesnya kami menggunakan metodologi implementasi RPA seperti dapat dilihat dalam bagan metodologi sebagai berikut:

Support Sistem Kliring dan RTGS Menggunakan RPA - Equine Global - S/4HANA - SAP Indonesia - SAP ERP - IT Consulting - ISO 27001

1. Inisiasi

Pada tahap inisiasi, terdapat 3 aktivitas utama yang terdiri dari Project Preparation, dimana disiapkan semua dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan implementasi dan memastikan ruang lingkup pekerjaan yang telah disepakati. Selanjutnya yaitu Kick Off dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai di setiap milestone, serta mengetahui peran masing-masing. Dan terakhir yaitu Software Delivery, yaitu men-deliver installer aplikasi RPA ke Customer.

2. Analisa dan Desain

Pada tahap ini, didefinisikan secara rinci terkait proses Sistem Kliring dan RTGS yang akan di-build oleh sistem RPA tersebut. Pada tahap ini, langkah pertama yang dilakukan yaitu mendiskusikan secara detail proses Sistem Kliring dan RTGS dengan pendekatan analisa dokumen dan wawancara dengan PIC. Setelah mendapat penjelasan terinci, design document akan dibuat dan dijadikan referensi saat build bot. Berikut ini adalah alur proses dari Sistem Kliring dan RTGS yang sudah ada sebelumnya pada Customer kami:

Support Sistem Kliring dan RTGS Menggunakan RPA - Equine Global - S/4HANA - SAP Indonesia - SAP ERP - IT Consulting - ISO 27001

Terdapat 4 tahapan proses Sistem Kliring & RTGS yang berjalan di customer kami seperti terlihat pada gambar diatas:

  1. Tahap pertama adalah proses Input transaksi yang dilakukan oleh user secara manual, dimana proses input ini masuk ke dalam sistem dan disimpan pada database.
  2. Tahap kedua yaitu otomatisasi menggunakan RPA, dimana RPA meng-update data dari database, dan setelah itu data yang sudah di-update akan di-input ke Core Banking,  dan selanjutnya data akan disimpan di dalam sistem.
  3. Tahap ketiga yaitu proses persetujuan transaksi oleh user secara manual.
  4. Tahap keempat yaitu proses persetujuan menggunakan RPA pada core banking, dimana RPA mengambil data dari database untuk dilakukan approval process menggunakan RPA setelah itu data di-input kembali ke core banking, kemudian melakukan fetching feedback, dan meng-update status.

Dari ke 4 alur proses diatas, hanya ada dua proses yang akan diotomatisasi dengan RPA yaitu tahap kedua dan keempat, dimana alur proses di atas dijadikan acuan saat men-develop bot. Dalam penerapannya nanti, solusi RPA untuk Sistem Kliring dan RTGS ini menggunakan 1 (satu) unattended bot dimana bot akan running sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Berikut ini detail proses RPA untuk alur nomor 2 dan nomor 4:

3. Proses Input Data ke Core Banking

Setelah user melakukan input data transaksi ke sistem secara manual, di sisi lain RPA melakukan beberapa rangkaian proses sebagai berikut:

a. Unattended Bot Runner berjalan sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan dan mengambil data dari database untuk men-generate XML yang berisi data transaksi dengan status = 1 (‘Ready to Input to core banking’)

b. Unattended Bot Runner menginput file XML ke web service milik user.

c. Web service menginput transaksi ke core banking berdasarkan informasi yang ada di dalam file XML.

d. Ketika data sudah masuk ke dalam core banking  dan memberi feedback kembali ke web serviceunattended bot runner secara otomatis mengekstrak data tersebut (berdasarkan success status dan payment order id) dan meng-update 4 field di database secara otomatis. Field yang akan ter-update adalah ResponsePaymentOrderIDResponseInputMessageResponsInputTime, dan Status dari tabel tbl_transaction. Aturan yang di-update yaitu:

  • ResponsePaymentOrderID = ID payment order yang sedang dalam proses.
  • ResponseInputMessage = Pesan transaksi
  • ResponseInputTime = Tanggal transaksi
  • Status = 2 (‘Success input to core banking’)

4. Proses Persetujuan Transaksi

Setelah proses input data transaksi selesai, maka unattended bot runner melakukan login ke core banking sebagai Supervisor dan memulai proses persetujuan:

a. Unattended Bot Runner mengambil data dari database dengan Status = 2 (‘Success input to core banking’).

b. Bot mulai melakukan proses persetujuan berdasarkan Payment Order No.

c. Jika proses persetujuan berhasil, maka unattended bot runner mengirim pesan feedback yaitu Success dan meng-update Status = 3 (‘Success Approved in core banking’).

d. Setelah approval process menggunakan RPA selesai, data akan terupdate pada database maupun core banking.

5. Build Bot

Pada tahap ini, proses pembuatan bot dilakukan untuk memenuhi kebutuhan customer. Dimana bot tersebut dibuat berdasarkan design document yang telah disepakati oleh customer dan tim implementasi.

6. Pengujian

Proses pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa solution design yang telah ditentukan pada tahap desain terakomodasi dengan baik di bot. Proses ini juga menguji kualitas bot yang telah dibuat.

7. Deploy and Closing.

Setelah semua proses lulus pengujian, proses deployment dilakukan dari environment testing ke environment production (jika ada), sehingga sistem dapat digunakan oleh customer dalam operasi sehari-hari. Bot yang telah dibuat untuk operasional akan di-handover kepada customer selaku pemilik proyek. Dan secara bertahap pelaksanaan proyek akan ditutup dan dilanjutkan dengan support atau post implementation.

Dari penjelasan diatas, dengan adanya RPA pada proses Sistem Kliring dan RTGS, dapat disimpulkan bahwa penggunaan RPA dapat mengurangi kesalahan dan mengurangi pekerjaan manual yang berulang, juga membawa manfaat seperti menurunkan resiko human error, membuat proses menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat.

Equine Global sendiri sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun memiliki banyak tenaga ahli di bidang Quality Assurance Services seperti Functional TestNon-Functional Test, dan lainnya yang dapat membantu untuk melakukan testing maupun mengotomatisasi proses bisnis yang ada. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Equine Global melalui https://www.equine.co.id/

PT Equine Global sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun memiliki tenaga ahli di bidang Quality Assurance Services seperti Functional Test maupun Non-Functional Test, yang dapat membantu customer untuk melakukan pengujian suatu aplikasi dari berbagai macam platform, mulai dari aplikasi berbasis web, mobile, hingga aplikasi berbasis desktop. Untuk informasi lebih lanjut dan jika ingin berdiskusi terkait Quality Assurance Services dapat menghubungi PT. Equine Global melalui https://www.equine.co.id/.

Penulis :

Najla Nabilah HR

Quality Assurance – PT Equine Global

Looking for a SAP Solutions Partner and Strategic Consultant?

Open chat
Hello! Can we help you? :)

Please fill in your full name and office email address so we can answer your queries accordingly.