Kami berkesempatan melakukan pekerjaan Quality Assurance dalam pengembangan Core Application di salah satu customer. Salah satu kegiatannya adalah verifikasi Data Migrasi.

Data-data yang dimigrasikan merupakan data yang sifatnya critical, confidential, serta merupakan data utama penunjang proses bisnis yang dimiliki oleh customer. Maka unsur kehati-hatian dalam melakukan verifikasi perlu menjadi fokus utama. Karena kita harus memastikan bahwa data-data tersebut balance, serta tidak terdapat perbedaan antara data sebelum dan sesudah migrasi. Apabila ditemukan perbedaan, maka data perlu dilakukan rekonsiliasi bersama dengan pemilik data. 

Terdapat beberapa tantangan dalam melakukan verifikasi data, yaitu versi data yang dapat terus berubah sehingga kesulitan menentukan versi yang valid, keengganan user dalam memberikan data sehingga seringkali data diterima secara tidak lengkap, serta volume data yang besar sehingga aktivitas verifikasi memakan waktu yang cukup panjang. 

Tantangan pertama adalah data di setiap fase, dimulai dari UAT sampai dengan Go-Live merupakan data transaksi yang masih bergerak. Hal ini menyebabkan versi data yang terus berubah. Untuk mempermudah penanganan atas perubahan data, kami melakukan identifikasi struktur data pada sistem lama dan sistem baru. Sehingga ketika terjadi perubahan data, selama strukturnya tidak berubah, verifikasi dapat dilakukan dengan baik. 

Berikutnya adalah keengganan user dalam memberikan data. Terkadang, keengganan tersebut bisa jadi karena user merasa tidak nyaman untuk memberikan data yang sifatnya critical dan confidential, serta user perlu mengetahui bagimana langkah-langkah verifikasi dan keterlibatan user yang kita butuhkan dalam aktivitas tersebut. Maka dari itu, kami bersama tim yang terlibat dalam migrasi data melakukan sosialisasi, memberikan pemahaman agar user dapat terlibat aktif memberikan supply data. 

Selanjutnya adalah volume data yang besar. Kami menyusun sebuah script store procedure pada SQL Server untuk membaca seluruh struktur data, melakukan komparasi, memberikan summary hasil verifikasi, sehingga kita mengetahui mana data yang MATCH dan NOT MATCH. Dengan menggunakan script ini, data yang jumlahnya ribuan bahkan ratusan ribu dapat diverifikasi dalam waktu yang singkat, dibandingkan verifikasi secara manual yang berpotensi terdapat human error. 

Singkat cerita, saya pun memulai proses verifikasi data dengan mengumpulkan data ke setiap divisi user masing-masing dalam format xls, csv dan txt sekaligus menentukan data apa saja yang akan dimigrasikan, karena data yang dimigrasikan itulah yang akan saya lakukan verifikasi. Dan apabila data merupakan data dari aplikasi lama, saya perlu mengumpulkan informasi mengenai database dari aplikasi lama yang nantinya akan saya kelola.

Setelah itu saya memulai melakukan verifikasi data dari mulai data source dari sistem lama, data yang siap di migrasikan dan data yang sudah dimigrasikan. Semua data tersebut sebelum masuk ke tahap selanjutnya harus melalui verifikasi QA. Dalam melakukan verifikasi data tersebut kami perlu menentukan primary key dari setiap row data, menentukan setiap kolom yang akan diverifikasi dan juga menjalankan script verifikasi yang nantinya akan mengeluarkan hasil dari verifikasi data. Karena data dari sistem lama ke sistem yang baru akan memiliki format yang berbeda, akan diperlukan proses konversi data, contohnya untuk atribut jenis kelamin di sistem lama adalah Pria dan Wanita tetapi di sistem baru adalah M dan F. Maka dari itu selama proses verifikasi saya harus memastikan juga proses konversi sudah benar dilakukan dan konsisten.

Data yang telah dikumpulkan QA lalu di verifikasi dengan data yang dimiliki oleh vendor lain yang melakukan migrasi data, setelah data dinyatakan sama atau MATCH, selanjutnya data di migrasikan, setelah selesai di migrasikan data di verifikasi kembali dengan data sebelum migrasi untuk memastikan konsistensi dari data. Setelah melakukan verifikasi kami juga melakukan verifikasi bersama pihak user untuk memastikan data yang dimigrasikan sudah sesuai dan data milik user sudah termigrasikan dari sistem lama.

Tak jarang selama tahap verifikasi pihak user mengkhawatirkan verifikasi yang kami lakukan itu kurang tepat dan kami pun dituntut untuk melakukan verifikasi kurang dari 2 hari dengan kurang lebih 60 object data. tetapi kami dapat menjawab seluruh keraguan tersebut setelah user dari pemilik data tersebut memastikan bahwa data yang dimigrasikan sudah tepat dan sistem baru dinyatakan Go-Live oleh para stakeholder. Dan karena keberhasilan tersebut, kami selalu menjadi bagian terpenting dalam setiap persiapan Go-Live. 

Penulis :

Muhammad Luthfi Facreza

Quality Assurance Consultant – PT Equine Global