Pentingnya Test Case Development pada Pengujian Aplikasi

Sebuah perusahaan perbankan sedang mengembangkan aplikasi yang bersifat kritikal. Aplikasi yang bersifat kritikal harus teruji dengan baik karena jika terjadi masalah, penyalahgunaan, akses dan modifikasi dari data dalam aplikasi, maka dapat menyebabkan kerugian yang besar, baik terhadap perusahaan maupun customer. Karena itu pengujian aplikasi harus direncanakan dengan baik. 

Karena itulah Equine Consulting Services (ECS) hadir untuk menyediakan jasa pengujian aplikasi dan manajemen pengujian kepada perusahaan perbankan tersebut. Dalam pengujian aplikasi yang kritikal, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah proses Test Case Development yang komprehensif, lengkap dan akurat. Test Case Development adalah satu dari enam langkah software testing life cycle. Tahap ini tidak kalah penting dibandingkan dengan tahapan lain.

Langkah yang harus dijalani dalam Test Case Development agar pengujian nantinya berjalan lancar dan mencakup requirement aplikasi yang diuji adalah: 

  1. Memeriksa dan mereview software requirement, hal ini termasuk membaca BRS (Business Requirement Specification), SRS (Software Requirement System) dan FRS (Functional Requirements Specification), instruksi manual dan segala dokumentasi yang berhubungan dengan aplikasi.
  2. Memprediksi bagaimana user akan menggunakan aplikasi tersebut. Tidak semua user akan membaca tutorial atau dokumen yang datang dengan aplikasi, sehingga user interface harus dibuat ramah dan mudah digunakan oleh user. Meski begitu, user akan melakukan kesalahan dalam menggunakan aplikasi. Situasi-situasi seperti inilah yang harus mampu diprediksi dalam tahap test case development.
  3. Mengelompokkan segala tindakan pengguna terkait cara kerja aplikasi. Pengelompokan ini akan memudahkan pengelolaan skenario pengujian supaya kelengkapan skenario dapat diketahui dengan jelas. 
  4. Mengkonfirmasi bahwa setiap aksi yang akan diuji dalam Test Case Development  sudah selaras dengan spesifikasi dalam dokumen yang ada. Perlu ada matriks pelacakan yang menggambarkan hubungan setiap skenario dengan fitur yang ada. 
  5. Mendapatkan persetujuan manajemen sebelum melakukan tes. Segala feedback yang diberikan oleh manajemen dapat menambah keefektifan pengujian yang dilakukan. Manajemen juga bisa menyebarkan skenario pengujian kepada stakeholders, seperti customer, clients atau pengembang, untuk memastikan bahwa segala spesifikasi dan kebutuhan mereka terpenuhi. 

Jika langkah-langkah tersebut dijalankan, maka kualitas dan keamanan aplikasi yang diuji akan meningkat. Selain itu, aplikasi yang dihasilkan akan sesuai dengan requirement yang sudah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. 

Equine Consulting Services (ECS) merupakan penyedia layanan konsultan yang berfokus pada transformasi digital dan inovasi bisnis. Dengan tim yang berpengalaman di berbagai industri, Equine Consulting Services (ECS) menawarkan layanan berkaitan dengan Quality Assurance seperti QA Framework, Functional Test, RPA and Test Automation, Penetration Test, Performance Test, QA Manage Service dan lain sebagainya. 

 

Penulis:

Januar Aburizal 

Strategic Consultant – PT. Equine Global

 

Open chat
Hello! Can we help you? :)

Please fill in your full name and office email address so we can answer your queries accordingly.