Penerapan Metode Depreciation Unit of Usage terhadap Asset “Jalan Tol” di SAP
- December 16, 2022
- Posted by: Equine Global
- Categories: Articles, SAP
Perkembangan teknologi mendorong berbagai macam Perusahaan untuk menerapkan sistem IT yang terbaik demi menunjang proses bisnisnya. Salah satunya adalah sistem SAP (System Application and Product) yang lambat laun makin banyak diimplementasikan ke berbagai macam perusahaan. Perusahaan selalu berupaya mencari tahu dan memanfaatkan berbagai macam fitur yang disediakan oleh sistem SAP. Salah satunya adalah perusahaan di bidang jasa yang memiliki aset berupa jalan tol. Jalan Tol adalah jalan umum atau tertutup di mana para penggunanya dikenakan biaya (atau tol) untuk melintasinya sesuai tarif yang berlaku. Tentunya sebuah aset memiliki nilai masa ekonomis yang akan menurun atau susut pada waktunya. Penyusutan ini dikarenakan penggunaan yang sudah lama maupun kerusakan fisik. Dalam proses pengukuran penyusutan ini diperlukan suatu metode perhitungan yang tepat supaya perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya terhadap aset yang dimilikinya.
Metode penyusutan adalah penghitungan biaya aset selama masa penggunaannya atau biasa dikenal dengan istilah depresiasi. Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi depresiasi diantaranya adalah:
- Harga perolehan
- Harga buku aset tetap
- Nilai residu
- Usia ekonomi aset
Sedangkan untuk metode penyusutan terdiri dari:
- Metode garis lurus
- Metode saldo menurun ganda
- Metode satuan hasil produksi
- Metode jumlah angka tahun
- Metode satuan jam kerja
Tentunya setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri dalam perhitungan penyusutan aset-asetnya. Salah satunya adanya Perusahaan yang memilih metode unit of usage sebagai dasar perhitungan penyusutan aset “Jalan Tol”. Metode unit produksi adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap yang mampu memberikan beban penyusutan dengan berdasarkan pada kapasitas produktif aset tetap yang diharapkan.
Metode depresiasi unit of usage memiliki rumus sebagai berikut:
Penerapan metode unit of usage cocok diterapkan pada Aset “jalan tol” dimana penggunaan jalan tol akan dilewati oleh jumlah unit kendaraan roda empat yang berubah-ubah tiap waktunya. Perusahaan akan membuat estimasi total unit kendaraan roda empat yang akan melewati Aset “Jalan Tol” dalam masa kegunaannya (useful life-nya) dan juga total unit kendaraan roda empat dalam periode/bulannya.
Contoh : Period Pertama
Nilai Akuisi = Rp 120.000.000
Total output = 755.035.137 unit
Period unit = 1.700.000 unit
Depreciation Period 1 = 120.000.000/755.035.137*1.700.000 = 270.186
Pada Sistem SAP sudah terakomodir suatu tabel untuk menampung informasi total output (unit), remaining, dan total output (unit) tiap periodenya. Sehingga perhitungan depreciation unit of usage asset pada SAP ini akan mengacu pada tabel tersebut.
Dengan adanya metode unit of usage ini dapat membantu perusahaan untuk menganalisa nilai manfaat dari aset yang dimilikinya dimana sifat penggunaan berubah-ubah tiap waktunya. Sehingga membantu juga dalam pengurangan pajak di tahun-tahun produktifnya. Kekurangan dari metode ini hanya mempertimbangkan penggunaan aset sebagai faktor untuk mendepresiasinya. Hal ini tidak akan menutup kemungkinan akan adanya perkembangan di masa mendatang mengenai penggunaan depresiasi ini.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa dari berbagai macam metode penyusutan, unit of usage merupakan metode yang tepat untuk diterapkan pada aset yang memiliki sifat penggunaan yang berubah-ubah setiap waktunya dimana dalam SAP telah mengakomodir kebutuhan tersebut.