Kajian Sistem Layanan Pelaporan dan Pencatatan Terintegrasi pada Perusahaan Layanan Jasa Keuangan

Layanan Pelaporan - Equine Global - S/4HANA - SAP Indonesia - SAP ERP - IT Consulting - ISO 27001

Kajian Sistem Layanan Pelaporan dan Pencatatan Terintegrasi pada Perusahaan Layanan Jasa Keuangan

Keterbukaan informasi merupakan salah satu aspek penting dalam menciptakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. Saat ini hampir seluruh peraturan OJK mewajibkan keterbukaan informasi untuk dilakukan secara elektronik. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pelaporan elektronik yang ada di client kami sudah berdiri sejak tahun 2018 dan sudah dilakukan pengembangan untuk mengakomodasi pelaporan elektronik tersebut. Pengembangan tersebut berdampak pada peningkatan beban di sistem pelaporan elektronik client kami sehingga menurunkan kinerjanya yang dapat berdampak negatif terhadap user experience

Kondisi yang terjadi saat ini pada sistem client kami yaitu masih menggunakan sistem monolitik sehingga apabila ada pengembangan (perubahan atau tambahan), tidak dapat dilakukan secara modular dan mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Selain itu, sering terjadi kondisi dimana pengujian di area development tidak menunjukkan masalah, namun ketika sudah berada di area production terjadi kendala yang tidak dapat diketahui penyebabnya.   Integrasi antar aplikasi juga tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga jika terjadi masalah perlu melakukan pengecekan dari seluruh lini yang ada pada modul dalam sistem client kami.

Bagaimana Equine Global Membantu?

Equine Global membantu dengan melakukan kajian terkait Kebutuhan Bisnis, Kebutuhan Teknis dan Strategi Implementasi berdasarkan pendekatan framework dan best practice yang relevan dengan sistem client kami.

1.Daftar Kebutuhan Bisnis berasal dari 3 sumber, yaitu

  • Penelusuran fitur dan review dokumentasi dari sistem client kami.
  • Kebutuhan enhancement yang disampaikan oleh client kami dari segi bisnis maupun teknis.
  • Referensi peraturan-peraturan yang terkait dengan kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek.

2.Daftar Kebutuhan Teknis dilihat dari hasil analisa atas permasalahan yang ada di client kami.

3.Strategi Implementasi berdasarkan pendekatan dari berbagai framework dan best practice yaitu: 

  • Project Management Body of Knowledge (PMBOK) untuk project management.
  • International Software Tester Qualification Board (ISTQB) yang terkait dengan Quality Assurance (QA) Governance.
  • The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terkait dengan arsitektur sistem.

Dilihat dari pengembangan sistem yang dilakukan client kami dari tahun 2018, maka bisa dikatakan bahwa sistem client kami merupakan sistem yang dinamis dengan kebutuhan yang terus bertambah sehingga perlu ditindak-lanjuti secara cepat.  Adapun aspek – aspek yang menjadi concern utama dalam melakukan hal tersebut adalah:

  1. Modularity dan agility: sistem perlu memiliki kemudahan dalam pengembangan modul sehingga tidak mempengaruhi modul lain yang sudah berjalan.
  2. Performance efficiency: sistem perlu memiliki performa yang baik, yang apabila ada pengembangan sistem tidak berdampak pada performa.
  3. Maintainability: pemeliharaan sistem yang mudah dan terorganisir.
  4. Compatibility: data dapat terdistribusi ke sistem lain dengan baik.

Dilihat dari banyaknya perubahan yang ingin dilakukan client kami melalui interview untuk menjawab kebutuhan bisnis dari segi fungsi yaitu modularity dan agility, maka kami mengusulkan sistem yang berbasis parameterized reporting untuk sistem pelaporan elektronik tersebut, dimana nantinya pembuatan report bersifat dinamis berdasarkan input dan kebutuhan bisnis dari client kami yang pada sistem sebelumnya perlu melakukan hard code.

Sedangkan dari kebutuhan teknis yang meliputi aspek performance efficiency, maintainability dan compatibility, karakteristik yang dapat kami adaptasi untuk client kami adalah sebagai berikut:

  1. Resource sharing: resource infrastruktur (core CPU, memory, disk space) dapat digunakan bersama dan dialokasikan pada area yang membutuhkan penambahan.
  2. Concurrency: multiple node dapat memproses fungsi yang sama dalam waktu bersamaan.
  3. Scalability: penambahan resource dapat dilakukan seiring dengan bertambahnya load.
  4. Fault tolerance, problem atau kegagalan sistem dapat terdeteksi dan dipulihkan dengan cepat sehingga tidak mengganggu operasional bisnis.

Arsitektur sistem pada waktu itu masih menggunakan arsitektur monolitik untuk sistem pelaporan existing pada client kami, dimana tidak terdapat pemisahan UI dengan business logic dan seluruh komponen aplikasi berbeda pada node yang sama, termasuk consumer yang digunakan dalam proses integrasi.

Gambar 1: Arsitektur Sistem Pelaporan Lama

Pendekatan dalam hal ini adalah pemisahan komponen aplikasi menjadi berbagai layer, yaitu presentation layer, application processing layer dan data management layer yang memungkinkan komponen – komponen tersebut dapat bekerja sebagai multiple process. Berikut adalah gambaran arsitektur yang kami rekomendasikan untuk sistem pelaporan client kami, dimana terdapat pemisahan UI dengan business logic, pembagian business logic dalam beberapa node yang dilengkapi dengan load balancer dan pemisahan consumer dan ActiveMQ pada node terpisah untuk membagi proses integrasi.

Gambar 2 : Rekomendasi Arsitektur Sistem Pelaporan Baru

Selain perubahan arsitektur, kami juga merekomendasikan environment yang ada di client kami disimpan menggunakan cloud dengan metode hybrid, dimana sistem pelaporan baru dimigrasikan menuju cloud environment, sedangkan surrounding application tetap berada pada on-premise environment yang digunakan oleh client kami saat ini. Hal tersebut untuk meminimalisir dampak perubahan terhadap risiko operasional. Selain itu pertimbangan penggunaan cloud dan on-premise secara hybrid berpengaruh juga dalam pemilihan biaya on demand yang dikenakan pada trafik transaksi, kebutuhan scalability dan performance efficiency yang mana dapat dialokasikan dengan kebutuhan (on demand) sehingga performance tetap terjaga, reliability dimana cloud menawarkan solusi mitigasi kegagalan sistem, yaitu redudansi dan high availability, maintainability kemudahan pemeliharaan dua environment yang berbeda.

Gambar 3 : Arsitektur Hybrid

Selanjutnya untuk strategi implementasi seperti yang sudah dijelaskan pada penjelasan di atas, kami menggunakan pendekatan framework maupun best practice yang relevan dengan sistem baru client kami yang meliputi aspek:

1.Project Management (Fase Implementasi dan Struktur Tim Proyek).

2.Quality Management (Testing Governance).

Mengadaptasi framework dari ISTQB bahwa terdapat 4 (empat domain) yang dapat di aplikasikan dalam aktivitas testing maupun dalam penyusunan testing stragtegy:

  • Testing Phase
  • Scope
  • Roles
  • Responsibility

3.Mitigasi Risiko Go Live

Guiding principles dalam pengelolaan resiko Go-Live adalah:

  1. Pengujian sistem secara menyeluruh.
  2. Kualitas data yang bersih, lengkap dan tepat waktu.
  3. Meminimalisir gangguan terhadap bisnis.
  4. Kegiatan implementasi didesain untuk mendukung smooth transition.

Mempertimbangkan banyaknya perubahan yang dilakukan, dari sisi fungsi hingga ke arsitektur sistem maka kami, Equine Global, merekomendasikan dilakukannya pergantian sistem pelaporan elektronik baru, yang dikembangkan menjadi sistem yang terdistribusi untuk memudahkan pengelolaan, mengurangi kompleksitas, dapat dikembangkan secara modular melalui gambaran arsitektur yang baru, serta pengaturan kapasitas infrastruktur bagi masing-masing modul secara independen menggunakan cloud.  Dimana untuk mendukung hal-hal tersebut perlu dilakukannya penyusunan kebutuhan fungsi aplikasi, bisnis, kebutuhan teknis dan strategi implementasi bagi pengembangan sistem pelaporan baru.

Penulis :

M Dwiki Septian Olajuwan

Quality Assurance Consultant  PT Equine Global

Leave a Reply

Looking for a SAP Solutions Partner and Strategic Consultant?

Open chat
Hello! Can we help you? :)

Please fill in your full name and office email address so we can answer your queries accordingly.