Success Story: Capacity Planning di Asuransi BUMN

Project Capacity Planning

Client kami adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang asuransi dimana pada saat itu mereka membutuhkan penyediaan monitoring tools dan penyusunan capacity planning. Equine Global dipercaya untuk mengemban tanggung jawab sebagai konsultan di dalam proyek tersebut, Dimana saya bersama dengan tim dari Equine Global bertugas untuk melakukan penyusunan capacity planning yang ada di proyek tersebut untuk forecasting hingga tahun 2024.

Tujuan dilakukan Capacity planning adalah untuk mengetahui kapasitas/infrastruktur pendukung aplikasi yang ada di perusahaan tersebut, mengidentifikasi hal – hal kritikal pada area performance, serta menyusun langkah – langkah mitigasinya dimana dilakukan proses untuk merencanakan kapasitas sistem agar berkinerja sesuai dengan tuntutan kinerja yang diinginkan, baik untuk memenuhi kebutuhan saat ini maupun pertumbuhan kebutuhan beberapa waktu yang akan datang.

Saat ini perusahaan tersebut membutuhkan predictive analytics untuk mendapatkan perhitungan proyeksi capacity planning atas memory, cpu dan storage serta menginginkan rekomendasi perbaikan atas hasil analisis utilisasi yang kami lakukan.

Untuk itu dalam penyusunan capacity planning pada perusahaan tersebut kami melakukan analisis kondisi kapasitas layanan TI saat ini berdasarkan data historikal perusahaan tersebut. Berikut adalah tahapan – tahapan yang kami lakukan dalam menjalankan proses penyusunan capacity planning, yaitu : 

1. Tahap Asesmen

Pada tahap ini kami melakukan pemahaman kondisi saat ini yang ada di perusaahaan tersebut, menyampaikan kebutuhan informasi serta mengumpulkan data utilisasi memory, cpu dan storage yang diekstrak menggunakan tools monitoring.

2.Tahap Analisis

2.1Melakukan analisis setiap server untuk mengetahui kondisi utilisasi yang mendekati atau melewati threshold 80%, untuk:

• Utilisasi Memory;
• Utilisasi CPU; dan
• Utilisasi Storage;

Hasil dari analisis server Memory, CPU dan Storage yang utilisasinya mendekati atau melewati threshold 80%, kami pisahkan untuk dijadikan daftar pantauan yang mana berisi list nama server, indikasi utilisasi dan deskripsi dari utilisasi-nya.

2.2 Identifikasi behavior aplikasi terhadap utilisasi yang masuk kedalam daftar pantauan, indentifikasi behavior aplikasi dilakukan dengan cara melakukan interview dengan PIC yang ada di perusahaan tersebut untuk mendapatkan informasi terkait :

• Aplikasi apa saja  yang digunakan pada server; dan
• Total Transaksi dari tahun 2019 – 2021;

3. Tahap Final

Hasil analisis utilisasi memory, cpu, storage dan identifkasi behavior aplikasi yang masuk kedalam daftar pantauan kami olah dan selanjutnya kami berikan rekomendasi :

1. Normalisasi utilisasi server memory / CPU/ storage untuk tahun 2022 agar utilisasi -nya tetap dibawah 60%.
2. Forecasting untuk tahun 2024 yang dilihat dari rata-rata transaksi dari tahun 2019-2021 untuk utilisasi server memory dan cpu.

Gambar 1: Proses Normalisasi dan Forecasting.

Setelah dilakukan proses capacity planning yang meliputi tahap asesmen, tahap analisis hingga ke tahap final, dapat membantu client kami dalam mengidentifikasi kapasitas infrastruktur pendukung aplikasi yang ada di perusahaan tersebut serta dapat menyusun Langkah mitigasinya apabila diperlukan untuk memenuhi tuntutan kinerja sesuai dengan standar prosedur dari masing-masing aplikasi, baik untuk memenuhi kebutuhan saat ini atau pun kebutuhan beberapa waktu ke depan. 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami melalui https://www.equine.co.id/contact/.

Penulis :

M Dwiki Septian 

Quality Assurance Consultant – PT Equine Global