3 Perubahan Mindset CFO
- July 21, 2023
- Posted by: Equine Global
- Category: Articles
Saat ini masih banyak bagian finance di suatu perusahaan yang mengerjakan proses keuangan secara manual atau masih menggunakan tools yang digunakan oleh perusahaan mereka secara turun menurun setelah sekian puluh tahun. Hal ini menyebabkan banyak karyawan yang harus mengerjakan tugas yang sifatnya repetitif secara manual sehingga proses keuangan memakan waktu, sumber daya manusia, serta biaya. Autonomous finance merupakan pendekatan baru untuk manajemen keuangan yang menggunakan AI dan automation untuk mengotomatisasi dan mengoptimalkan proses keuangan.
Autonomous finance dapat memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut:
- Meningkatkan efisiensi proses keuangan
Autonomous finance dapat mempermudah tim finance sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis, seperti forecasting, manajemen resiko dan pengambilan keputusan. - Memberikan rekomendasi yang personal
Dengan AI dan machine learning, autonomous finance dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. - Menghemat biaya
Autonomous finance dapat menghemat biaya dengan mengotomatisasi proses keuangan yang sebelumnya dilakukan secara manual serta dapat mengurangi intervensi dari manusia.
Survei menemukan bahwa 64% Chief Financial Officer (CFO) percaya bahwa autonomous finance akan terealisasikan dalam 6 tahun kedepan, namun hanya sedikit perusahaan yang sudah bergerak menuju autonomous finance. Misalnya, hanya 21% perusahaan sudah menggunakan machine learning, hanya 19% perusahaan menggunakan analytics, hanya 12% perusahaan menggunakan natural language processing, dan hanya 8% perusahaan yang sudah menggunakan blockchain. Oleh karena itu, perusahaan perlu segera berpindah ke autonomous finance atau mereka beresiko tertinggal dari perusahaan lain.
Data menunjukkan bahwa 60% CFO berpendapat bahwa pola pikir merupakan hambatan tersulit untuk mencapai autonomous finance, diikuti oleh talent, data, strategi dan biaya. Pola pikir CFO mempengaruhi seluruh aspek dalam mencapai autonomous finance, dari teknologi yang dipilih, kegunaannya dan siapa yang akan menggunakannya. Autonomous finance dapat menjalankan kegiatan kompleks tanpa intervensi manusia dan dalam beberapa kasus tertentu dapat memberikan rekomendasi kepada penggunanya. Hubungan antara manusia dan teknologi yang baru ini memerlukan perubahan dalam cara berpikir serta perubahan pada alur kerja, resiko serta ancaman pada keuangan yang mampu diantisipasi.
Untuk mencapai autonomous finance, CFO perlu mengubah 3 pola pikir berikut:
- Dalam berinvestasi teknologi untuk proses keuangan, finance perlu memulai dari hal kecil untuk menghindari kegagalan dalam investasi. Untuk mengubah pola pikir ini, CFO perlu melakukan eksperimen untuk menyadari value dari teknologi autonomous finance. CFO dapat melakukan fear-setting exercise untuk menyadari value dari autonomous finance, sehingga mereka dapat mengurangi rasa ketakutan akan kegagalan dalam investasi teknologi proses keuangan.
- Finance menggunakan teknologi sebagai tools namun tetap bergantung pada manusia untuk pengambilan keputusan. Untuk mengubah pola pikir ini, CFO perlu meningkatkan kepercayaan pada teknologi autonomous finance dengan menjelajahi teknologi tersebut bersama tim finance.
- Tim finance hanya akan mempercayai teknologi jika mereka sudah melihat keuntungannya. Untuk mengubah pola pikir ini, CFO perlu menjadi contoh yang baik untuk mendorong tim finance mengadopsi teknologi autonomous finance dengan mempelajari teknologi tersebut.
Kesimpulan
Mengubah pola pikir CFO terkait teknologi untuk proses keuangan merupakan hambatan tersulit dalam mencapai autonomous finance. CFO perlu menyadari value teknologi, membangun kepercayaan pada teknologi serta menjadi contoh bagi tim finance untuk mendorong perubahan tingkah laku menuju teknologi autonomous finance.
–
Referensi